Posts

Showing posts from July, 2018

Mengakrabi Sungai Mandar [4]

Image
Di lokasi pameran FSM 5, kita bisa menemukan berbagai macam kreasi kuliner masyarakat setempat, tidak banyak ragamnya, tapi cukup membuat kita puas dengan aroma dan kelezatannya. Plang Pameran dan Pasar Kreatif FSM 5 Selain kuliner, kita juga bisa menemukan lapak jualan di titik lokasi yang lain, semisal lapakan baju, pernak-pernik dan hasil kerajinan tangan. Nah, khusus yang terakhir ini—kerajinan tangan—ada lapak yang paling banyak didatangi oleh pengunjung FSM 5. Apa yang menarik di sana? Lapak ini menyajikan beberapa miniatur seni rupa, dan hasil olah tangan dari bambu dan hasil alam lainnya. Lapak ini diberi nama Antrabes, di bawahnya ada tulisan Rutan Majene. Seluruh hasil kerajinan yang dipajang merupakan hasil kerja para narapidana yang berasal dari Rutan Majene. Saya kemudian teringat sesuatu.  Antrabes, sepertinya nama ini tidak asing! Saya teringat setahun lalu, sebuah acara literasi di Kabupaten Maros. Waktu itu, di suatu panggung musik, sekelompok orang bernyan

Mengakrabi Sungai Mandar [3]

Image
"Hanya ada dua di dunia ini, yang nama sungainya sama dengan nama sukunya. Sungai dan Suku Mandar; serta di India dengan Sungai dan Suku Hindustan." Seperti itulah Abba' Lèlè mendeskripsikan Sungai Mandar yang membentang di hadapan saya. Raut wajahnya yang tidak lagi muda menegaskan sesuatu kepada saya, "ada nilai filosofi di balik pemberian nama sungai itu, dan mestinya ditelusuri makna di balik pemberian nama itu." Tuturnya. Abba' Lèlè, budayawan Mandar* Kemudian saya teringat sebuah bacaan, mengenai minuman beralkohol, yang juga hanya ada dua di dunia ini, nama minumannya sama dengan nama suku bangsanya: minuman  scotch  yang identik dengan bangsa Scotch (Skotlandia) dan minuman  bengal  untuk bangsa Bengali di India. Keduanya menggunakan identitas bangsa untuk minuman mereka, lebih dikarenakan nasionalisme kesukuan dalam diri mereka yang telah mengakar kuat. Mereka sama-sama menyukai dan bangga atas minuman keras mereka; dan sama-sama termarginal

Mengakrabi Sungai Mandar [2]

Image
"Kamu sudah memutuskan mau pergi, pergilah!" Begitulah pesan Bunga pada Pangeran Cilik dalama kisah Le Petit Prince- nya Antoine de Saint-Exupéry. Pesan Bunga pada Pangeran Cilik bermakna perintah, berkelanalah dan lihatlah dunia ini lebih luas. Lebih luas dari tempatmu berdiam diri. Saya memasuki jalan desa meninggalkan jalan poros Tinambung. Jalan yang saya lewati sudah dibeton oleh pemerintah, menggantikan jalan beraspal yang mudah rusak. Tampak rumah-rumah berdampingan di sisi kiri-kanan jalan. Sepintas amatan saya, ada dua desa yang saya lewati sebelum sampai di Kecamatan Alu. Jalan beton hanya menemani saya sampai di desa ke dua, setelahnya jalan mulai beraspal, di awal masih mulus, tetapi semakin masuk ke dalam jalanan semakin rusak. Saya belum melihat sungai, tempat yang ingin saya tuju. Sepanjang jalan masih rumah penduduk dan belukar di beberapa tempat. Tebing-tebing menjulang di sisi kanan dan jurang di sisi kiri. Lereng terjal mulai saya temukan setelah melewa

Mengakrabi Sungai Mandar [1]

Image
Pada dasarnya adalah bergerak. Bergeraklah! Seperti itulah pemantik Eric Weiner dalam bukunya The Geography of Genius.  Kalimat itu sedikit menyiksa, bagi seorang seperti saya yang suka berdiam diri di rumah. Saya biasa menghabiskan waktu di rumah, seputaran kamar tidur dan kamar mandi, selebihnya di ruang makan dan ruang keluarga. Buku itu, cukup banyak mengubah perilaku saya yang biasa berdiam diri di rumah. Wira-wiri ke sana ke mari. Saya biasanya lupa bahwa ada hal menarik di luar sana yang belum saya temui. Dan sangat sayang untuk dilewatkan. Beberapa tahun belakangan ini, saya mulai turun dan bergerak, yang dalam arti leksikalnya: beranjak. Tinggalkan hunian sementara waktu, dan melihat, apakah ada yang luput dari amatan saya selama ini? Meskipun kita ketahui bersama, sudah barang tentu ada yang luput. Plakat pengumuman Festival Sungai Mandar 5 di facebook Satu agenda penting yang saya temukan di laman facebook, sejak bulan lalu dibagikan oleh Muhammad Munir, seoran